Sandiwara
Aku bersandiwara. Ya, aku sedang bersandiwara.
Aku hanya memperlihatkan sampulnya, aku hanya menunjukan rupanya yang utuh.
Tapi apa pernah kau tahu?
Didalamnya hanya sebuah kerapuhan.
Sesungguhnya aku benar-benar sudah tak mampu lagi menipu.
Aku hanya tidak ingin kau mengira aku lemah.
Aku ingin terlihat baik-baik saja agar semua orang tahu aku ini insan yang gemilang.
Tapi kali ini, aku pikir cukup.
Cukup.
Aku ingin sudahi semuanya.
Aku akan menangis sejadi-jadinya.
Aku akan berteriak sekencang mungkin.
Apapun itu yang bisa melepas semua gundah di dalam hati ini akan ku lakukan.
Tak peduli apa akan menyakiti orang lain atau tidak, pun mereka tidak pernah peduli saat mereka melukaiku.
Aku muak. Ku ulangi, AKU MUAK.
Aku, akan berhenti bersandiwara.
Aku, selesai.
Aku hanya memperlihatkan sampulnya, aku hanya menunjukan rupanya yang utuh.
Tapi apa pernah kau tahu?
Didalamnya hanya sebuah kerapuhan.
Sesungguhnya aku benar-benar sudah tak mampu lagi menipu.
Aku hanya tidak ingin kau mengira aku lemah.
Aku ingin terlihat baik-baik saja agar semua orang tahu aku ini insan yang gemilang.
Tapi kali ini, aku pikir cukup.
Cukup.
Aku ingin sudahi semuanya.
Aku akan menangis sejadi-jadinya.
Aku akan berteriak sekencang mungkin.
Apapun itu yang bisa melepas semua gundah di dalam hati ini akan ku lakukan.
Tak peduli apa akan menyakiti orang lain atau tidak, pun mereka tidak pernah peduli saat mereka melukaiku.
Aku muak. Ku ulangi, AKU MUAK.
Aku, akan berhenti bersandiwara.
Aku, selesai.
- JR
Komentar
Posting Komentar