Solo Trip: Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu Bareng Teman-teman Magetan!
[Feb 9-11, 2024] Gunung Lawu 3.265mdpl, via Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.
Setelah 5 tahun gak muncak, cukup kaget dengan trek gunung Lawu via Cemoro Sewu ini yang jadi jauh lebih menyiksa setelah dilanda longsor.
Pendakian kita mulai jam 4 sore, butuh waktu 6 jam untuk kita sampai ke pos 5 dan mendirikan tenda untuk tidur sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan terakhir menuju puncak Mbok Yem jam 10 pagi karena pagi sempat dilanda hujan cukup deras dan berkabut.
Waktu naik, banyak sekali mendengar satu teman laki-laki, Rasyid namanya, dengan seribu keluhannya hahahaha. Cukup bikin perjalanan makin berat karena sugesti kita semua jadi terkuras (mengeluh selama pendakian jangan dicontoh ya guys, kita harus kuatin mental kita dan ini bisa mengganggu anggota yang lain).
Tapi ada satu hal yang bisa diambil sebagai pelajaran, "seberapa banyaknya kita mengeluh, nyatanya kalau sudah tekat pasti akan sampai juga". Rasyid cukup mengajarkan aku itu setelah lihat kelakuan dia yang lucu tapi agak merepotkan juga hahaha, *maaf ya syid, tapi kamu keren karena udah gak ngeluh lagi pas turun, mantap!
Lalu kita turun di jam 5 sore, karena lagi, dilanda hujan deras dan cuaca dingin semakin meningkat sampai-sampai salah satu anggota yaitu sweeper kita, Dyo, hampir terkena gejala hipotermia.
Aku langsung khawatir, semua makanan manis aku keluarkan, aku langsung sigap membalut tubuhnya dengan sleeping bag dan mengoleskan tangan kakinya dengan minyak telon. Alhamdulillah, Dyo masih aman.
Kita turun, dengan leader kita semua yang paling hebat dan kuat, Chelvin namanya, di depan sebagai pemimpin jalan. Omong-omong dia temanku dari Magetan yang kukenal dari media sosial. Orang yang aku ajak berkelana, dan langsung mengiyakan, menyambutku dengan baik di Magetan. Aku suka!
Banyak terima kasih untuk Chelvin yang sudah tangguh mengatasi beragam masalah dan kendala saat kita turun malam itu, ada satu teman perempuan kita, Desi, yang kakinya cidera dan Chelvin harus turun naik dari pos 1 untuk menghubungi dan membawa kembali bala bantuan dari basecamp. Chelvin, bukan sembarang leader. Dia bisa diandalkan!
Malam itu, saat perjalanan turun, kita juga menyimpan beberapa cerita seram ternyata. Ada yang dengar suara macan, suara gemuruh banyak orang berbicara, suara gamelan, bahkan aku yang entah halusinasi atau bukan, tak sengaja melihat seorang pendaki sendirian tanpa senter, tapi menghilang begitu saja saat kita soroti cahaya.
Namun, Alhamdulillah kita semua selamat sampai basecamp di tanggal 11 Februari pukul 3 pagi, dan langsung kembali singgah sebentar di rumah Dyo untuk istirahat dan sarapan.

Meski harus menghabiskan total 16 jam perjalanan naik dan turun, kuucapkan terima kasih semua, sudah menyisakan cerita!❤️
So cute 🤍
BalasHapuswhoever u are, but thanks!
Hapus